



NYARIS setiap hari, kabin bus menjadi tempat beristirahat rombongan Blues In The Art Bandung selagi menjalankan rangkaian tur tujuh kota di Pulau Jawa, dan Bali dengan tajuk “The Blues Overland 2015”, 8-15 Desember 2015. Begitu selesai tampil, musisi partisipan tur, Green Dolphin Street (band), Gie (band), Kartika Wede (penyanyi), Marlon Fridolin (penyanyi), Uche (gitaris) perlu segera menaiki bus guna mengejar jadwal panggung pada kota lain yang berwaktu tempuh rata-rata belasan jam.
Ikatan kuat silaturahmi seolah menjadi modal utama perjalanan darat yang begitu menguras stamina. Tiba pada kota tujuan, rombongan BITA Bandung beroleh sambutan dari komunitas sesama pegiat, dan penyuka musik blues setempat yang telah menyediakan jamuan, sebagian di antaranya sampai memberikan bekal logistik.


Menyelengi rentetan aksi panggung, rombongan BITA Bandung menyempatkan waktu untuk memenuhi undangan wawancara dari sejumlah radio. Memanfaatkan kesempatan itu, selain memromosikan karya lagu, mereka mengajak pendengar agar menghadiri, dan menyaksikan suguhan penampilan di kota bersangkutan.

Melengkapi kegiatan selama rangkaian tur, rombongan berkunjung, sekaligus mendonasikan sejumlah rekaman fisik karya lagu ke museum musik Galeri Malang Bernyanyi di Kompleks Perumahan Griya Shanta Blok G 407, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Meski sebentar, mereka beroleh pengalaman baru dengan melihat jejak pergerakan musik Nasional lintasmasa.
Kejenuhan, dan kelelahan emosi sempat hinggap karena melakukan aktivitas berulang dalam waktu berdekatan. Ketika sampai di Bali, pada sela jadwal panggung antara Denpasar dengan Kuta, rombongan berinisiatif melepas kepenatan dengan berkunjung ke Pantai Pandawa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Pulau Dewata, Bali.


Jasa tiga supir bus yang bergantian mengantarkan rombongan ke setiap kota tujuan begitu mendukung kelancaran perjalanan. Tanpa sengaja, para supir ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan “The Blues Overland 2015”.

